JENEPONTO, - Dinas Kendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jeneponto merespon cepat salah satu pasien yang terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang, Jeneponto yang bermohon dokumen kependudukan berupa KTPel.
Dari pantauan indonesiasatu.co.id, terlihat jelas tiga orang pegawai Disdukcapil Jeneponto berpakaian seragam hitam putih dengan menggunakan protokol kesehatan menyambangi rumah sakit tersebut, Rabu (27/01/2021).
Mereka membawa alat perekaman berupa, kamera canon, alat sidik jari, retina mata dan komputer cpu. Selanjutnya, ke lontara tiga lantai II kamar 02.
Salah seorang dari pengawai Disdukcapil itu, Andi Fadriansyah Fahmul mengatakan tujuannya ke RS Lanto Deng Pasewang (Latopas) untuk melakukan perekaman KTPel terhadap salah satu pasien bernama Andi Irham Al Aidid (42).
Katanya, pasien tersebut tidak mempunyai kartu kependudukan seperti KTP-el. Pasien juga diketahui salah satu keiuarga yang terbilang tidak mampu di kampung Ci'nong, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea.
"Jadi tujuan kami ke rumah sakit ini bersama dua orang teman untuk melakukan perekaman KTPel. Pasien ini ada KTPnya tapi bukan elektrik masih manual, " jelas Ryian sapaannya.
Sementara itu, salah satu keluarga pasien, Daeng Gassing, menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga atas pelayanan pihak Capil Jeneponto yang diberikan kepada pasein.
"Alhamdulillah, pasien sudah di foto KTP. Kami berterimakasih banyak kepada pihak Capil Jeneponto karena cukup membantu masyarakat. Apalagi pasien ini keluarga tidak mampu kasihan, " katanya.
Sebelumnya, ia sempat terbebani mengenai biaya pengobatan pasein di rumah sakit. Karena, selain pasien tidak memiliki KTPel, pasien juga tidak punya KIS.
"Untung Capil pak bersedia datang ke rumah sakit. Sekarang kami sudah tenang karena KTPnya sudah ada sisa diuruskan lagi KIS, " sambungnya.
Setali dengan kerabat pasien yang lain, Fajar, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Capil Jeneponto yang telah membantu pasien dan memberikan pelayanan dengan baik.
Fajar menuturkan, bahwa pasien tersebut memang sudah lama terbaring sakit di rumahnya dengan penyakit yang diderita Tbs kering.
"Sebenarnya sudah lama sakit. Awalnya itu cuma sakit asma, tapi lama kemudian kena penyakit Tbc kering makanya dia kurus kasihan, " kata dia.
Menurut Fajar, pada saat itu pihak keluarga pasien ingin sekali membawanya ke rumah sakit berobat hanya saja terbentur biaya.
"Tapi alhamdulillah, semoga dengan adanya KTPel-nya ini pihak rumah sakit juga memberikan kebijakan kepada pasien. Kami juga sudah di janji oleh orangnya sosial mengenai kartu KISnya, " tutup Fajar.
Penulis: Samsir
Editor: Cq