Masyarakat Turatea Apresiasi Langkah Wabup Jeneponto, Petani: Kalau Bukan H.Paris, 5 Kecamatan Bakal Terancam Gagal Panen

    Masyarakat Turatea Apresiasi Langkah Wabup Jeneponto, Petani: Kalau Bukan H.Paris, 5 Kecamatan Bakal Terancam Gagal Panen
    Masyarakat Turatea Apresiasi Langkah Wabup Jeneponto, Petani: Kalau Bukan H.Paris Sekitar 15 Ribu Hektare Ladang Petani Bakal Terancam Gagal Panen/Samsir.

    JENEPONTO,  - Pasca tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu di sepanjang bantaran irigasi induk kelara kareloe dan bibir jaringan irigasi pada ruas I sepanjang kurang lebih 100 meter sempat menghambat proses pengerjaan pihak balai.

    Sebab, masyarakat yang menanami jagung sebanyak 18 orang di area tanah longsor tersebut tidak mengizinkan pihak balai untuk melanjutkan pengerjaan jaringan induk rigasi kalara kareloe ketika tidak di ganti rugi jangungnya.

    "Masyarakat minta uang ganti rugi pembebaran lahan 18 juta rupiah. Alhamdulillah, pak wakil selesaikan semua, kalau bukan pak wakil siapa yang kita mau mintaki uang, " ucap Kamaruddin Siama selaku perwakilan masyarakat tani yang ditokohkan.

    "Kami mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan pak wakil H. Paris Yasir, " sambungnya kepada Indonesiasatu.co.id, Rabu (10/02/2021).

    Hal itu Kamaruddin Siama sampaikan di Warkop Rumbia Jeneponto usai peninjauan lokasi di pengerjaan bantaran irigasi induk kelara kareloe ruas I di Kecamatan Kelara.

    Mantan anggota DORD Jeneponto itu menjelaskan, bahwa apresiasi masyarakat turatea yang dialamatkan kepada Wakil Bupati Jeneponto, H.Paris Yasir. Karena tidak seorang pun masyarakat tani yang dirugukan dari pembebasan lahan tersebut.

    "Seandainya bukan pak wakil maka 15 ribu hektare ladang petani akan terancam gagal panen di 5 kecamatan, yakni. Kecamatan Kelara, Turatea, Binamu, Batang, Tarowang dan Arungkeke tidak akan menikmati air irigasi ini, " kata Siama sapaannya yang juga mantan ketua DPC Partai Hanura.

    Bayangkan, 15 - 20 hari saja air tidak mengalir dia yakin petani akan gagal panen. Jika hal ini tidak tertangani dengan baik kerugian petani mencapai hingga Rp40 miliyar dari 5 kecamatan tersebut.

    Diakuinya, bahwa selama ini setiap ada kebutuhan dan kesulitan para patani tidak ada tempat mengadu melainkan beliau (H.Paris Yasir). 

    Ia juga mengaku, tidak ada kendala atau permasalahan di masyarakat ketika tersampaikan ke beliau. Beliau langsung turun mencari solusi dan menyelesiaikannya dengan baik.

    "Para pengguna atau penerima manfaat air irigasi mengatakan beruntung kita memiliki pejabat yang peduli, rendah hati dan mau berkorban, sudah sangat sulit didapatkan karakter bersahaja seperti beliau, " tutup Siama menirukan masyarakat tani.

    In syah Allah, tidak lama lagi masyarakat petani akan menikmati jaringan irigasi air ini dari 5 kecamatan tersebut, pungkasnya.


    Penulis: Samsir
    Editor: Cq

    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Anggota DPRD Jeneponto Sumarni: Pelayanan...

    Artikel Berikutnya

    Sasar 11 Kelurahan di Tiga Kecamatan, Komisi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami