JENEPONTO, - Mimpi Kabupaten Jeneponto bebas dari pengentasan penyakit Tuberculosisi (TBC) salah satu bentuk komitmen Dinas Kesehatan (Dinkes) Jeneponto.
Dimana, pengentasan penyakit Tuberculosis (TBC) saat ini menjadi spot point/titik fokus pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto. Sebab, dianggap sangat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.
Olehnya itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Susanti A. Mansyur memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi dengan melakukan kolaborasi bersama banyak pihak.
"Sebagai komitmen bersama Tuberkulosis merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan derajat kesehatan masyarakat, " ujar Susanti.
Hal itu Susanti A. Mansyur ungkapkan saat pembukaan Launching Jaring Smart dan Rembuk TBC di ruang pola Panrannuangta Kantor Bupati Jeneponto, Kamis (02/09/2021).
Pada kesempatan tersebut, hadir Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, Sekda H.M.Syafruddin Nurdin, Kadinkes, Susanti A. Mansyur, Dandim 1425 Jeneponto Letkol Inf. Gustiawan Ferdianto, Kapolres AKBP Yudha Kesit, Kajari, Kepala ppengadilan Negeri, Kepala Dinas Kominfo Manrancai Sally dan Kepala Desa/Kelurahan se-Kabupaten Jeneponto.
Susyanti menjelaskan bahwa kegiatan launching jaring Smart dan rembuk Tuberculosis (TBC) adalah upaya bersama antara pemerintah kabupaten dengan stakeholder guna menemukan road Map/peta jalan.
Kata dia, upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan dalam membangun mimpi bersama menuju eliminasi tuberculosis (TBC) pada 2030 mendatang, yakni menjaring usia remaja untuk menjadi agen Of healthy/duta kesehatan di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, melakukan deteksi dini dan menuntaskan pengobatan sampai sembuh adalah gerakan bersama yang harus dimassifkan terutama oleh generasi muda yaitu pada rentang usia 18-35 tahun.
"Rembuk TBC dan launching jaring smart ini adalah rangkaian gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030, " demikian Syusanti.
Sementar itu, Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar sebut 2030 Jeneponto harus bebas Tuberculosis (TBC) kamis. (02/8/2021)
Mimpi Kabupaten Jeneponto bebas tuberculosis (TBC) pada tahun 2030 mendatang, juga disampaikan oleh Bupati Iksan Iskandar saat ia membuka kegiatan tersebut di ruang pola Panrannuangta.
Bupati memaparkan bahwa berdasarkan data nasional setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis.
Katanya salah satu kelompok usia berisiko terhadap penyakit tuberculosis (TBC) adalah remaja sehingga perlu dilakukan edukasi sejak dini guna membangun pemahaman dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan mereka
Olehnya itu, Bupati Iksan Iskandar menekankan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto berkomitmen untuk melindungi dan memastikan kesehatan masyarakat termasuk bebas tuberculosis (TBC) pada 2030 mendatang.
"Sekalipun energi terkuras habis akibat covid, kita tidak boleh mengabaikan hal lain seperti TBC, ini ancaman dan harus segera diselesaikan, " tekan Iksan.
Iksan beberkan Kabupaten Jeneponto memiliki jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit yakni diangka 43 orang. Dari jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit tersebut bupati Iksan Iskandar berharap agar dilakukan langkah-langkah pencegahan secara terukur, sistematik dan massif
Dihadapan 200 remaja jaring smart Bupati berharap tumbuh rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah dengan membangun kepedulian kesehatan masyarakat.
"Selamat kepada anak-anakku telah menjadi agen kesehatan di desa dan kelurahan masing-masing tumbuhkan rasa memiliki kalian dengan peduli terhadap kesehatan masyarakat, " harapnya.
Laporan: Humas Kominfo Jeneponto
Editor: Syamsir